Friday, December 17

Hikayat Sang Labah-labah

Pagi kelmarin, aku menyelak langsir dedauan tingkap, lalu terpandang daku seekor makhluk bergerak pantas dikeheningan pagi. Lalu, ku kudekati dan amati seketika. Didapati seekor labah-labah kecil menumpang kasih, hidup tak berbumbung di beranda kami tanpa diundang.

“Biarkan. Takkan ku charge sewa bulanan walau se-sen kepada sang labah-labah itu.” Sekelumit fikirku sendirian. Termangu-mangu kumelengung perihalnya. Siang berlalu menunaikan janji putaran alam.

Malam itu, angin bayu mendesir laju, salju masih mencurah tanpa henti. Suhu -5oC mencengkam tulang. Musim Winter makin menunjukan taringnya (ada taring ke?). Termenung daku seketika, apakah nasib gerangan sang labah-labah yang kunamakan Peter Gade tersebut.

Kendatipun bisa kumerentang tangan dan mudik ke beranda, menolong sang makhluk kerdil tak terdaya itu, namun, jiwa yang diselubungi duniawi berkata. “Esok masih ada.” Bibitku sayu berdesing berderap dihati yang meresik.

Kubibit rona malamku dialas selimut nipis sambil bersandar di sofa merah, lalu meneruskan menonton program tv kegemaranku Grey’s Anatomy season 7 episod 6. Hanya mampu kumenadah kedua tapak tangan, memohon kehadrat Ilahi agar nasib Peter Gade selamat dan mampu bertahan dalam misi bertarung nyawa dalam kesejukan malam.

Pagi ini, berkersik alunan kasih bait-bait lagu ‘Baik-baik Sayang’ kudendangkan diiringi oleh video klip kumpulan Wali Band menerusi youtube. Riang serimpi menghiasi sukma dan terus kujenguk disebalik langsir.
Ohh tidak!..Si Peter Gade telah terkorban. Kaku sayu di atas ais putih dipenjuru beranda. Arakian, tamatlah riwayat sang labah-labah tak berdosa.

Terpaku daku seketika nestapa menatap makhluk kecil tak bernyawa. Terobek hatiku diruntun perasaan bersalah. Berdosakah aku? 


.....Tak sempat nak mintak tips dari 'Peter Gade' untuk menjadi Spiderman..huhu

2 comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...